Sabtu, 12 Januari 2013

Manajemen Sistem Informasi (IRM)


Manajemen Sistem Informasi (IRM)
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.
Informasi adalah salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya sumber-sumber lain. Informasi adalah sumber konseptual yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.
Kritik terhadap pandangan IRM ini muncul. Alasannya adalah bahwa denga pandangan seperti itu, maka pengukuran nilai informasi menjadi sulit. Dan adanya kenyataanbahwa informasi bersifat konseptual bukan fisik.
Berbabagai Pandangan Tentang IRM

1.      Berbagai Pandangan Tentang IRM
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain.IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan &manajemen.
2.     Informasi Sebagai Sumber Strategis
Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif. Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
·         Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
·         Informasi yang menerangkan penggunaan produk
·          Informasi yang menerangkan kepuasan produk

3.     Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
Jika informasi akan digunakan sebagai untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.ada tiga tahap yaitu:
1. ERA PRA-PERENCANAAN IS STRATEGIS Yaitu perencanaan sumber informasi yang pertama dilakukan oleh manjer dari unit pelayanaan informasi.
2. ERA SPIR AWAL Yaitu melakukan pedekataan atau cara top-down terhadap perencanaan dengan menyari bahwa langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi.
3. ERA MODERN Yaitu mengunakan sumber –sumber informasinya,namun status sumber-sumber tersebut juga mempengaruhi rencana strategis dari keseluruhan organisasi.
4.                 Manajemen dan Strategi End User Computing
Tugas perusahan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan End User Computing yang memberikan fleksibitas kepada pemakai untuk melakukan inovasi dalam pengunaan computer.namun juga harus menentapkan kotrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.

Siklus Hidup Sistem


Siklus Hidup Sistem

Pengertiaan Siklus Hidup Sistem
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
Siklus Hidup Sistem(System Life Cycle-SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

Berbagai metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida metodologi. Dokumentasi sangat penting berapapun jenis model dipilih atau dibuat untuk setiap aplikasi, dan biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pembangunan. Beberapa metode kerja lebih spesifik untuk jenis proyek, tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang paling penting bagi keberhasilan suatu proyek dapat seberapa dekat rencana tertentu diikuti.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
System Life Cycle terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis dan Desain
            Analisi
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan untuk mengubah proses bisnis dapat dianggap. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain, program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap program akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja yang akan terlihat seperti) dan data desain (data yang akan diperlukan). Selama tahap ini, perangkat lunak dari keseluruhan struktur yang ditetapkan. Analisis dan Desain sangat krusial dalam pembangunan seluruh siklus. Any glitch dalam tahap desain dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di kemudian tahap pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama tahap ini. Yang logis sistem produk dikembangkan di tahap ini.

Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
3. Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
4. Operasi
Selama fase operasi, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Pada fase 1-2 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 3 adalah tahap implementasi yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan. 

Senin, 12 November 2012

Tugas 2 Softskill individu



Tugas 2 Softskill individu
E-commerce
1.      Sebutkan beberapa E-commerce minimal 3,contoh!
1.      Belanja Online
      Membeli dan menjual barang di Internet adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah Amazon.com.
2.      Pembayaran Elektronik
      Ketika kita membeli barang secara online, perlu ada mekanisme untuk membayar online juga, yang mana melakukan pembayaran cukup dengan mengetikkan sederetan angka dan kode serta klik mouse yang dilakukan pada komputer yang online

      Pembayaran elektronik adalah cara yang efisien dikarenakan tidak lagi memerlukan proses menulis dan mengirimkan cek atau tagihan. Pembayaran secara online juga menutupi celah keamanan yang timbul pada sitem pembayaran yang dilakukan dalam mata uang kertas.
3.      Lelang online.
      Situs lelang online terkenal adalah eBay. Lelang fisik telah lama populer mendahului lelang online, tetapi Internet membuat lelang bisa diakses oleh sejumlah besar pembeli dan penjual. Pelelangan online merupakan mekanisme yang efisien untuk penemuan harga. Banyak pembeli online lebih tertarik dengan mekanisme lelang daripada belanja di toko biasa.
2.      Manfaatnya!
Cara efisien dalam bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi ecommerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Dengan melalui internet tentunya banyak manfaat yang dapat diambil dari e-commerce, yaitu:
1.      Jangkauan perdagangan lebih luas (dunia), tanpa batas-batas wilyah dan waktu.
2.      Penghematan sumber daya.
3.      Availabilitas : Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak mengenal hari libur dan hari besar.
4.      Skalabilitas : Dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan.
5.      Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail (bussiness to customer e-commerce).
6.      Disintermediation, proses meniadakan calo dan pedagang perantara.

3.      Kendala pada E-commerce
-          Isu Security
-          Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan
-          Ketidaktepatan waktu pengiriman barang.
-          Faktor keamanan transaksi seperti keamanan metode pembayaran merupakan salah satu hal urgen bagi konsumen. Masalah ini penting sekali diperhatikan karena terbukti mulai bermunculan kasus-kasus dalam e-commerce yang berkaitan dengan keamanan transaksi, mulai dari pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses illegal ke sistem informasi (hacking) perusakan website sampai dengan pencurian data.
4.      Jalan menuju E-commerce
Rencana bisnis strategis akan membakukan komitmen untuk menggunakan ecommerce guna meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama harus memperoleh kecerdasan bisnis (business inteligensi) sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami peranan potensial yang akan dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan.

Daftar Pusataka:
-          Google.co.id
-          lutvianty.student.ung.ac.id/files/2011/05/TUGAS-3-BAB-3.pdf

Tugas 1 Softskill individu



Tugas 1 Softskill individu
Model Sistem Umum Perusahaan

Sistem Umum:
1.      Model itu apa sh?
Model adalah penyederhanaan dari suatu objek.Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
2.      Konsep Dasar Model Sistem Umum pada Perusahaan?
Konsep Dasar Model menggunakan Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri,sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian  kembali ke system. Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja system dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan.
3.      Penggunaannya
a.       Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
b.      Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
c.       Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
Daftar Pustaka:
-          santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../bab2modelumum.do
-          google.co.id
-          http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/10/01/tugas-softskill-bab-3-model-sistem-umum-perusahaan/

Kamis, 11 Oktober 2012

sistem informasi kementrian agama



sistem informasi kementrian agama
1.       Berdasarkan Undang-Undang Nomor: 16 tahun 1977 tentang Statistik pasal 12 ayat (1) menyebutkan bahwa statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkungan tugas dan fungsinya secara mandiri atau bersama Badan.
2.       Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, ditegaskan kepada seluruh lembaga pemerintahan untuk melakukan pengembangan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi guna meningkatkan praktek Good Governance dan memperoleh hasil data yang optimal, maka IT dapat digunakan untuk:
a.     menyederhanakan proses pelayanan publik melalui komputerisasi
b.     mempersingkat waktu pelayanan, menghindari pungutan karena tanpa perantara SDM
c.      efisiensi dari sisi biaya dan waktu
d.     integrasi data dengan menggunakan IT memungkinkan pemerintah dapat lebih responsif terhadap masalah-masalah yang dihadapi di masa depan.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, khususnya Bab III Pasal 14 ayat (1) dan (2) menyebutkan :
(1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga tahun berikutnya
(2)  Rencana Kerja dan Anggaran sebagaimana di maksud dalam ayat (1) disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai

4. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006, Bab III Bagian Ketiga Pasal 9 (b), (c) dan (f) menyebutkan bahwa Biro Perencanaan Setjen Departemen Agama menyelenggarakan fungsi :
(b)  Pembinaan dan pengkoordinasian penyusunan rencana program dan anggaran satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama
(c)  Pengolahan, penganalisaan dan penelaahan serta penyajian data untuk perencanaan
(f)  Pengendalian, evaluasi dan pelaporan program serta penyusunan laporan pelaksanaan program Departemen.

5.     Korelasi dari Undang-Undang, Instruksi Presiden dan Peraturan Menteri Agama sebagaimana tersebut di atas sangatlah jelas bahwa menghadapi kemajuan era globalisasi yang multi dimensi ini maka dunia seakan tanpa batas antara darat dan darat, laut dan laut atau darat dengan laut. Semuanya berada tanpa dinding pembatas. Segala informasi bisa di akses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

Sebagai salah satu institusi pemerintah, Departemen Agama cq Biro Perencanaan yang mempunyai fungsi mengkoordinasikan penyusunan rencana, program, kegiatan, pengendalian dan pelaporan di lingkungan Departemen Agama maka harus dapat menempatkan hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan perencanaan menjadi kekuatan penunjang penyusunan program dan anggaran antara lain sebagai berikut :

a.      Data merupakan dasar pendukung program dan kegiatan, baik kegiatan yang bersifat mikro maupun makro. Tanpa didukung oleh tersedianya data, mustahil penyusunan rencana program yang disusun itu akan berhasil dengan baik.
b.      Dengan tersedianya akurasi data maka proses kegiatan dalam lingkup satuan organisasi dapat berjalan dengan baik karena fungsi data dapat kita digunakan baik sebagai kebutuhan primer maupun sekunder. Sebagai data sekunder diharapkan dapat mencakup apa yang seharusnya dicakup dan dapat menghindarkan duplikasi serta menghindarkan apa yang seharusnya tidak perlu tercakup. Sehingga kualitas data menjadi acuan utama. 

6.      Pengembangan e-Goverment ini telah banyak membawa implikasi positif terhadap pembangunan sistem dan aplikasi pengolahan data di lingkungan Departemen Agama khususnya Biro Perencanaan. Pembangunan Sistem Informasi Data Perencanaan Departemen Agama (SINDACAN DEPAG) dimaksudkan dalam rangka tersedianya data perencanaan, memudahkan para perencana dalam menyusun program dan kegiatan, peningkatan koordinasi data antar satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama. Pola penggunaan data  yang digunakan yakni mengutamakan prinsip sinergi, sinkronisasi, koordinasi dan integrasi dengan Pusat Informasi Keagamaan Departemen Agama (PIKDA) sebagai Pusat Informasi Keagamaan di lingkungan Departemen Agama.