Siklus Hidup Sistem
Pengertiaan Siklus Hidup Sistem
Metodologi adalah suatu
cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah
metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
Siklus Hidup Sistem(System Life Cycle-SLC)
System Life Cycle (SLC)
adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi
dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional
sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer
sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan
sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai
pendekatan air terjun (waterfall approach)
bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Berbagai metodologi SLC
telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk model air terjun
(asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pengembangan aplikasi
bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral model.Umumnya, beberapa model
digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida metodologi. Dokumentasi sangat
penting berapapun jenis model dipilih atau dibuat untuk setiap aplikasi, dan
biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pembangunan. Beberapa metode kerja
lebih spesifik untuk jenis proyek, tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang
paling penting bagi keberhasilan suatu proyek dapat seberapa dekat rencana
tertentu diikuti.
Beberapa SLC terdapat
dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih.
Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk
melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu
yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan
untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
System Life Cycle terdiri dari 4 fase yaitu :
1.
Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan
mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan
paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan
mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2.
Fase Analisis dan Desain
Analisi
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan
kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan
jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan
dasar untuk kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini
meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan untuk
mengubah proses bisnis dapat dianggap. Berfokus pada desain tingkat tinggi
seperti desain, program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan
berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap program akan bekerja),
desain interface (antarmuka apa saja yang akan terlihat seperti) dan data
desain (data yang akan diperlukan). Selama tahap ini, perangkat lunak dari
keseluruhan struktur yang ditetapkan. Analisis dan Desain sangat krusial dalam
pembangunan seluruh siklus. Any glitch dalam
tahap desain dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di kemudian tahap
pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama tahap ini. Yang
logis sistem produk dikembangkan di tahap ini.
Desain
Fase Desain ini meliputi
penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan
pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain
system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem
yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.
Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja
(workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow
Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship
Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang
input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul
yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga
kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah
ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap
pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
3.
Implementasi
Fase ini melibatkan
beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas
menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan
dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang
menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan
ke dalam kode.Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman
konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru,
Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman
tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan
dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
4.
Operasi
Selama fase operasi, audit
memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan
pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang
diinginkan.
Pada fase 1-2 adalah
siklus hidup pengembangan system. Tahap 3 adalah tahap implementasi yang
berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika
diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus
hidup sistem secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar